Kunjungi Kanim Siak, Fajar Lase: Memberikan Pelayanan Prima Suatu Keharusan

Siak – Guna memastikan pelayanan publik yang optimal, Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital Fajar BS Lase melakukan kunjungan kerja ke Kantor Imigrasi Siak, Selasa (4/10/2022).

Dalam kunjungan tersebut, Fajar Lase memantau ruang layanan Kanim Siak yang sedang direnovasi dan memantau layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Kanim TPI Siak merupakan salah satu pintu masuk ke Indonesia. Pada tahun 2022 ini, sudah banyak melakukan penindakan terhadap WNA yang melanggar aturan keimigrasian. Misalnya, pada Maret saja, Kanim Klas II TPI Siak berhasil memproses 5 tersangka WN Filipina yang masuk ke wilayah Indonesia tanpa pemeriksaan pejabat imigrasi.

Selain itu, Kanim Siak ini juga melengkapi beberapa inovasi yang sudah berjalan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Di antaranya, PETIR (Pelayanan Tanpa Istirahat), pelayanan optimal tanpa Batasan waktu istirahat untuk mempermudah dan mengoptimalkan pelayanan kemigrasian. Bahkan sering melakukan program Easy Pasport di desa sekitar.

Kemudian, layanan PANGKU (Pelayanan Antar Paspor Kebutuhan Khusus), LASAK (Layanan paspor Antar Kecamatan) dan LEBAH (Layanan Emergency Jemput Bola ke Rumah).

“Saya sangat menyambut baik renovasi ruang pelayanan ini, dimana memberikan pelayanan prima kepada masyarakat adalah sebuah keharusan bagi kita sebagai pelayan masyarakat dan abdi masyarakat,” tegas Fajar Lase

Dirinya juga mengapresiasi inovasi-inovasi pelayanan yang telah dibuat oleh Kanim Siak. Namun, dia berharap inovasi pelayanan terus berkelanjutan sehingga dampaknya akan semakin dirasakan oleh lapisan masyarakat, jangan sampai inovasi pelayanan dikemudian hari berhenti begitu saja.

“Inovasi inovasi seperti ini yang masyarakat inginkan saat ini, dimana kemudahan serta efektifitas dalam memenuhi kebutuhan layanan prima akan semakin mendekatkan kita kepada masyarakat sehingga penilaian pelayanan sangat baik akan mudah kita peroleh,” harapnya.

Fajar Lase juga mengingatkan petugas Imigrasi Siak tentang zaman yang sudah berubah sehingga model pelayanan imigrasi juga pasti berubah.

“Banyak orang tidak mampu untuk beradaptasi karena gangguan yang terjadi akibat perubahan zaman. Gangguan itu apa? Kalau bahasa kerennya sekarang disrupsi. Disrupsi ini bisa di mana-mana, bisa disrupsi teknologi, disrupsi kebijakan dan lain-lain. Tetapi disrupsi itu tidak bisa kita abaikan karena memang disrupsi itu berjalan karena kemajuan teknologi sehingga pembuat kebijakan di pusat mengubah cara kerja dan peraturan,” imbuhnya.

Untuk itu, dia meminta petugas Imigrasi Siak bisa mengendalikan diri dari segala perubahan dengan cara yang pasti dam paling sederhana, yakni bersyukur.

“Ucapkan semua syukur untuk semua hal yang telah kita terima dari yang maha kuasa. Ada banyak orang di luar sana yang ingin bekerja di kemenkumham. Kenapa? Karena tunjangan kinerja Kemenkumham ini nomor tiga terbesar di republik ini, nomor satu Kementerian Keuangan, nomor dua Pengadilan. Jadi banyak orang yang ingin pindah ke sini. Hanya saja dari Pemda, kementerian dan lembaga tidak boleh lagi pindah kecuali tenaga kesehatan itupun dilihat lapas dan rutan yang kosong, selain itu tidak boleh.
Jadi bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan ke kita,” tutup Fajar Lase.