Fajar Lase Ajak Jajaran Kanim Kelas I TPI Palembang Kompak dan Beri Kontribusi Positif

  • Home
  • Kunjungan Kerja
  • Fajar Lase Ajak Jajaran Kanim Kelas I TPI Palembang Kompak dan Beri Kontribusi Positif

Palembang-Staf Khusus Menkumham Transformasi Digital Fajar Lase melakukan kunjungan  menyempatkan diri untuk meninjau dan memberi arahan kepada jajaran Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, Rabu (21/9/2022).

Dalam kesempatan itu, dia menekankan kepada jajaran Kanim Kelas I TIP Palembang tentang memberi pelayanan memang suatu hal yang mutlak dikedepankan sebagai abdi negara. “Kalau bicara birokrasi, ya birokrasi adalah kekuatan dan modal utama negara untuk bisa tumbuh dan berkembang,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah terus berusaha untuk mendapatkan ASN (aparatur sipil negara) yang semakin baik dan semakin baik agar lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Dulu orang senang aja masuk PNS walaupun gajinya hanya cukup untuk tujuh hari, tapi sekarang orang berlomba-lomba untuk masuk PNS karena banyak tunjangan, apalagi Kementerian Hukum dan HAM, nomor 3 terbesar di republik ini yang tunjangan kinerjanya terbesar,” imbuhnya.

Dia juga menyebutkan, Presiden Joko Widodo pernah mengeluarkan statement untuk mengganti manusia (ASN) ini dengan robot, jika birokrasi dalam melayani masyarakat tidak berubah.

“Yang pasti presiden pernah berpikir dan sudah mengeluarkan statement untuk mengganti manusia ini dengan robot kalau seandainya birokrasi ini makin tidak bisa merubah cara dia melayani masyarakat. Kenapa demikian? Karena ada teknologi artificial intelejen, bahwa robot itu ternyata bisa dilatih bahkan lebih cerdas dari manusia untuk bisa memberikan pelayanan yang maksimal. Tentu, kita tidak mau diganti oleh robotkan?” tegasnya.

“Cuma, mau tidak mau, suka tidak suka, pada waktunya nanti, begitu artificial intelijen itu sudah tergabung dengan big data, dunia metafors sudah menghampiri kita, maka kita tidak perlu menjabat imigrasi, tidak perlu lagi counter, semua sudah by sistem. lalu sumber manusia ini mau jadi apa?,” tanyanya.

Dia juga mengingatkan pejabat struktural tentang demografi atau angkatan -angkatan baru yang lahir 1996 dan seterusnya

“Terpulang kepada pejabat struktural yang ada di sini, saya perlu mengingatkan teman-teman bahwa kita punya demografi, yang melumpuhkan kita, angkatan – angkatan baru yang direkrut dengan kecerdasan yang mereka bawa, mereka terlahir dengan gadget, respon motorik mereka terlatih untuk cepat mencari dan bertindak, namun mereka perlu diarahkan karena mereka cenderung malas berpikir,” imbuhnya.

“Namun, jika kita sabar dan telaten mengarahkan generasi tersebut, maka mereka akan menjadi individu – individu yang bisa membuat sesuatu hal yang besar. Untuk itu, perlu bagaimana kita bisa memanfaatkan dan menjadikan mereka mitra, karena pada waktunya, masa kita akan habis, ada yang pensiun dan sebagainya,” sambungnya lagi.

Dia juga menyampaikan, kalau dirinya pernah dijahili oleh pihak Imigrasi saat pertama kali urus paspor di Jakarta Barat. “Saya termasuk yang pernah dijahili pertama kali urus paspor di Jakarta Barat. Saya datang pertama kali datang, jam setengah tujuh pagi, tapi dilayani sore. Tapi sekarang jaman sudah berubah, paspor tidak lagi jadi potensi  teman-teman imigrasi untuk mendapatkan kemanfaatan,” ungkapnya.

Dia juga mengajak jajaran Kantor Imigrasi TPI Palembang kompak dan memberikan kontribusi positif kepada Kementerian Hukum dan HAM.

“Saya mau sampaikan, kita tidak berdiri sendiri sebagai Kanim Palembang, tetapi kita bagian dari onderdil kecil yang bisa memberi kontribusi bisa positif atau negatif kepada Kanwil dan terutama Kementerian Hukum dan HAM. Oleh karena itu, kita perlu memberi kontribusi untuk tidak mencederai pelayanan kita, dan memastikan layanan kita layanan prima, sudah jelas SOP, anggaran dan durasi pelayanannya, kalau bisa dipercepat, percepat lah. Kalau tidak bayar, jangan diminta uang,” tegas pria yang lahir di Asahan Sumatera Utara ini.

Dia juga meminta jajaran Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang kompak. Untuk itu, dia berharap tidak ada pegawai yang senang jika ada tersakiti.

“Kita ini ibarat satu bagian tubuh, jika satu sakit, maka semuanya merasakan sakit. Jangan ada sedang tersakiti, malah kita senang dan justru memprovokasi serta menyebarkan informasi ke mana-mana. Kawan-kawan sekalian, kalau Satker ini mau meraih WBBM, maka kita harus memahami prinsip bahwa masyarakat itu sebenarnya hanya perlu kepastian bahwa dia dilayani prima, kita tidak lagi bicara prosedural, karena SOP keharusan. Jangan patah semangat dan cintailah kementerian ini dan merasa bangga karena ini tempat teman-teman bernaung,” tutupnya.

Sedangkan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang M. Ridwan mengaku senang dan bangga atas kehadiran Staf Khusus Menkumham Transformasi Digital Fajar Lase.

“Suatu kebanggaan bagi kami, Bapak staf khusus datang meninjau pelayanan Kantor Imigrasi Palembang. Kami sampaikan Kanim TPI Palembang pada 2021 telah mendapatkan predikat WBK dari Kementerian PAN RB dan pelayanan berbasis hukum dan HAM dari Menkumham Yasonna Laoly,” katanya.